TerasWaykanan.net– Pakuan Ratu (20 April 2024) PT. PSMI. Mengadakan CSR Edukasimelakukan Pelatihan K3 Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan narasumber dr. Muhamad Rizky Felani, AIFO-K. Spjp, (Doktet Sepesialis Jantung) Adapun peserta pelatihan ini berjumlah, 55 orang diikuti masing-masing dari Karang taruna, Aparatur kampung dan Bidan Desa sebagai perwakilan dari masing-masing Fungsi BSP Di kecamatan Pakuan Ratu, Negara Batin, Negri Besar.Bahuga dan Belitang Jaya.
Pelatihan ini dimulai dengan pemaparan materi mengenai dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dan praktik mengenai Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pegawai mengenai implementasi BHD dengan tepat khususnya Resusitasi Jantung Paru (RJP) saat terjadi kecelakaan.
Keadaan henti jantung saat ini menjadi penyebab tertinggi kasus kematian di berbagai belahan dunia. Henti jantung dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan disebabkan oleh berbagai kondisi dan lingkungan yang beragam. Oleh karena itu, dibutuhkan serangkaian tindakan guna mencegah kematian yang diakibatkan oleh henti jantung.
Untuk melakukan pertolongan terhadap kejadian ini, diperlukan sebuah teknik untuk menolong nyawa pasca henti jantung. Teknik ini dinamakan dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Bantuan ini tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan, namun setiap warga pada umumnya dapat melakukan BHD ini dengan mempelajari langkah-langkahnya.
Langkah-langkah bantuan Hidup Dasar :
- Mengenali kondisi KorbanJika penolong menemukan seseorang yang tidak responsif (tidak ada pergerakan atau respons terhadap rangsangan) atau menyaksikan seseorang jatuh terkapar maka tindakan pertama dari rangkaian BHD dimulai.
Penolong harus dapat memastikan korban tidak responsif dengan cara berteriak/menepuk-nepuk, atau menggoyangkan bahu pasien, setelah itu dapat dilanjutkan dengan memberikan rangsang nyeri dan tidak bernafas dengan normal setelah sebelumnya mengamankan lingkungan kejadian dan diri sendiri serta memperkenalkan diri pada orang sekitar jika ada. Bersamaan dengan itu, penolong juga perlu memeriksa pernapasan korban, jika pasien tidak bernapas atau bernapas secara abnormal (terengah-engah), penolong harus mengasumsikan pasien mengalami henti jantung ujarnya.(*Riki*)
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!
Komentar Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support and First Aid Training) Gedung Pemuka Sakti (GSG)