Lampungjaya.net, Way Kanan - Mahasiswa yang mengatasnamakan sebagai Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII ) Komisariat Stai Al Maarif Way Kanan dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta Pemuda Way Kanan. Melakukan demo damai di depan Gedung DPRD Kabupaten Way Kanan terkait penolakan UU KPK yang baru dan RUU KUHP.

Para mahasiswa juga memprotes kasus kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Riau yang dianggap dilakukan oleh korporasi serta tambang ilegal yang merusak suangai Way Umpu di Kabupaten Way Kanan.

Aksi berakhir setelah Ketua DPRD Way Kanan Nikman Karim, Wakil Ketua I Yose Sogoran dan Wakil Ketua II Romli, menemui pendemo, Selasa (1/9/2019)

Dalam pertemuan itu, Nikman Karim mengatakan akan menyampaikan aspirasi mahasiswa ke DPR. Terutama tuntutan dan menolak RUU KUHP, UU KPK yang baru serta kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Riau.

"Mudah-mudahan aspirasi kalian semua bisa didengarkan oleh wakil rakyat kita di pusat, kami tetap akan mengawal apa yang kalian sampaikan," kata Nikman saat menemui mahasiswa.

Kepada mahasiswa, Nikman mengaku baru saja dilantik sebagai ketua DPRD Way Kanan masa jabatan 2019-2024. Dia berjanji akan mengawal aspirasi mahasiswa.

"Kami akan mengawal ke pusat ke DPR RI, karena tugas kami DPRD mengawal aspirasi masyarakat, semua akan kami kawal apa yang adik-adik sampaikan ke kami. Sedangkan mengenai masalah tambang emas ilegal yang mencemarkan sungai way umpu, kita akan kordinasi dengan pihak kepolisian sudah sampai mana penindak masalah tembang liar. Di karenakan permasalah tambang emas liar ini sudah cukup lama bukan baru-baru ini,"ungkapanya.

Mendengar pernyataan itu, mahasiswa pun bertepuk tangan mereka membuat surat kesepakatan dan akan dibawa ke DPR. Setelah ada kesepakatan bersama dan DPRD Way Kanan siap mengawal aspirasi mahasiswa, mahasiswa berangsur meninggalkan lokasi.

Diketahui dalam pengamanan demo tersebut pihak Kepolisian Resor Way Kanan menurunkan kurang lebih sekitar 150 personel. (Indera)